Monday, February 4, 2008

Penggunaan Gambar Dalam Pengajaran Bahasa Jepang


PENGGUNAAN GAMBAR DALAM PENGAJARAN KETERAMPILAN
BERBAHASA JEPANG
(Salah satu strategi agar siswa cepat hafal dan mengerti)
Aliawati Yoewono- JLCC

要旨
日本語教育においてもんだいとなるものの一つに日本の文字があります。学習者はひらがなとかたかなが読めるまで時間がかかる。文字が読めるまで要する時間がかかるため言葉や単語の意味を覚える時間がなくなり、自分のあたまのなかにあるアイデアを文章で表現することが出来なくなります。その問題をどのようにして解説すればよいかを考える必要があります。そこで私は非言語教材:絵、写真、区、実物等を使ってクラスで日本語をおしえています。学習者に絵をもって言葉や単語を覚えさせて各自のイマジネーションを文章で表現させます。



はじめに
日本語は1970年だいに外国語としていくつかの学校で教えられていますが,どういうわけかしばらくのあいだ教えられなくなってしまい、1990年代入って日本のもの:テレビゲーム、映画、電気製品、日本会社等インドネシアに入ってから一般的に日本語が知られるようになりました。日本の会社が日本語の出来る人がひつようとなり、それで日本語学校がはやってきました。バンドンにある一つの日本語学校は日本語日本文化センターJLCCです。1994年に立てられて、同じ年の四月から日本語教育活動を始めました。今まで勉強している学習者は中学生、高校生、大学生、社会人等からなっています。JLCCで教える日本語と大学で教える日本語は科目がちがいます。大学で教える科目は日本事情、ほんやく、言語学、日本文化と歴史、漢字、読解、文法等理論的なものばかりです。JLCCでは語彙(形と意味)、文法(語、句、文)などの実践的なものです。JLCCのほとんどの先生は日本の大学を卒業して長い間日本の生活や文化を実際に経験しているものでそれに日本人の先生もいますので日本の文化は特別な時間に教えていませんが各課に日本文化を取り入れて教えます。学習者が日本語を習う目的はいろいろです。テレビゲームをやる時に文字や言葉が読めるように勉強したり仕事の関係で日本語を使ったり日本に留学する前の準備などです、主な目的は日本語が話せるようになりたいということです。日本語教育で一番大切なのはどうすれば学習者が言葉を使うことができるか、そのためには最も適切な教え方を施すほか、学習者のイマジネーションをひきたてるような特別な練習法を応用する必要があります。それには絵やゲームの形での練習法があります。それを応用することにより、学習者は教えてもらった文型をもとに文を作ることが出来るようになるでしょう。以下に、JLCCで使っている教材の種類及び教習プロセスを述べたいと思います。

PENGGUNAAN GAMBAR DALAM PENGAJARAN KETERAMPILAN BERBAHASA JEPANG
(Salah satu strategi agar siswa cepat hafal dan mengerti)

Aliawati Yoewono – JLCC


ABSTRAK
Salah satu masalah yang dihadapi dalam proses belajar mengajar keterampilan berbahasa Jepang adalah huruf Jepang. Untuk bisa lancar membaca huruf hiragana dan katakana, siswa memerlukan waktu yang cukup lama. Dengan lamanya waktu yang diperlukan untuk mempelajari huruf tersebut, siswa agak terlambat dalam menghafal kosakata dan arti kata. Dengan demikian agak sulit untuk mereka mengungkapkan pikiran mereka dalam bahasa Jepang. Untuk mengatasi masalah tersebut penulis mencoba menggunakan media gambar sebagai alat peraga agar siswa dapat mengingat dan mewujudkan imajinasinya ke dalam suatu kata dan dapat disusun menjadi kalimat.




I. PENDAHULUAN
Bahasa Jepang pada sekitar tahun 1970 dipelajari di beberapa sekolah menengah sebagai mata pelajaran bahasa asing kedua setelah bahasa Inggris, tetapi entah mengapa bahasa Jepang sempat berapa saat tidak dipelajari lagi, hingga sekitar tahun 1990 bahasa Jepang dikenal masyarakat luas baik melalui pendidikan sekolah ataupun melalui produk Jepang yang masuk ke Indonesia seperti video game, film-film, acara televisi dan produk Jepang lain. Bersamaan dengan masuknya perusahaan Jepang ke Indonasia banyak dibutuhkan sumberdaya manusia yang mempunyai keterampilan berbahasa Jepang, maka bermunculan lembaga pendidikan bahasa Jepang yang salah satu di antaranya adalah JLCC (Japanese Language and Culture Centre) yang didirikan pada tahun 1994 dan memulai kegiatan belajar mengajar pada tahun yang sama dibulan April. Siswa yang belajar di JLCC adalah dari kalangan siswa SMP, SMA, mahasiswa dan karyawan dari berbagai macam perusahaan. Materi yang diajarkan di JLCC dengan yang diajarkan di Universitas berbeda. Mata kuliah yang diajarkan di Universitas adalah pengetahuan umum mengenai Jepang, penerjemahan wacana, linguistik, sejarah dan budaya Jepang, huruf kanji dan banyak lagi yang bersifat teori, sedangkan yang dipelajari di tempat kursus (JLCC) adalah yang bersifat praktis yaitu mengerti dan memahami gramatika, mengingat kosakata dan menggunakan atau memakai bahasa Jepang. Walaupun demikian, karena pengajar JLCC pada umumnya lulusan dari Universitas di Jepang dan sudah menjalankan kehidupan di Jepang dalam waktu yang lama, dengan sendirinya mengalami dan mempelajari budaya Jepang secara langsung, dan dengan adanya pengajar orang Jepang (native speaker) di JLCC budaya Jepang tidak diajarkan secara khusus, tetapi unsur budaya Jepang ditambahkan sesuai dengan materi tiap pelajaran.
Maksud dan tujuan para pembelajar beragam, ada yang ingin bisa membaca dan mengerti huruf-huruf saja agar dalam permainan video game dapat membaca apa yang tertulis di dalam game tersebut, adapula yang ingin bisa berbicara bahasa Jepang untuk mendapat nilai tambah dalam mencari pekerjaan, sampai pada persiapan untuk sekolah di Jepang. Pada umumnya tujuan pembelajar adalah ingin terampil berbahasa Jepang.
Hal yang utama dari pengajaran bahasa Jepang adalah bagaimana caranya agar pembelajar mampu menggunakan bahasa tersebut. Karena itu dalam proses belajar mengajar selain penerapan langkah-langkah pengajaran yang tepat diperlukan pula variasi-variasi latihan dalam bentuk game atau dalam bentuk gambar yang dapat menumbuhkan imajinasi siswa. Dengan demikian siswa dapat mengungkapkannya dalam kata-kata dan dapat menyusunnya menjadi kalimat sesuai dengan pola kalimat yang diajarkan pada setiap pelajaran.
Metoda pengajaran kosakata ada 7 jenis:
A.Metoda langsung.....................................metoda berdasarkan benda asli (1)
B.Metoda tak langsung:
metoda non verbal...................metoda berdasarkan benda pengganti (2)
metoda verbal: -metoda berdasarkan bahasa Jepang:
metoda berdasarkan penjelasan (3)
metoda berdasarkan pola (4)
metoda berdasarkan contoh kalimat (5)
-metoda berdasarkan kata perantara:
metoda berdasarkan terjemahan (6)
metoda berdasarkan penjelasan (7)
  • metoda berdasarkan benda asli(1) merupakan cara untuk membuat siswa memahami arti kata dengan cara pengalaman langsung, untuk kata-kata yang sulit disampaikan secara tepat dengan metoda bahasa seperti rasa dari minuman, rasa sutra pada saat diraba, aroma tunas baru dari lada hitam, keindahan lembah-ngarai pada saat daun-daun berubah warna, ini juga sangat efektif untuk 擬音語、擬態語 seperti 「からり(と晴れた青空)」makna kata yang tinggi tingkat abstraksinya tidak bisa diajarkan dengan cara (1).
    Metoda berdasarkan benda pengganti(2) merupakan metoda dengan cara menunjukan foto, gambar, bagan, peta, miniatur, mainan, boneka dsb. Metoda ini banyak digunakan di kelas shokyu karena diharapkan pemahaman yang mendekati berdasarkan benda pengganti (Tamamura, 1990).
    Selanjutnya penulis akan menguraikan jenis-jenis bahan ajar dan proses belajar mengajar yang diterapkan di JLCC.

    II. JENIS-JENIS BAHAN AJAR 教材、教具
    1. Bahan ajar kebahasaan 言語教材
  • Media ajar huruf  文字教材 :Bukuかな入門、Kartu huruf 文字カード、フラッシュカード。Untuk mempelajari pola kalimat digunakan buku みんなの日本語。
  • Media ajar audio 音声教材 :CD, Kaset カセットテープ, taperecorder テープレコーダー。
  • Media ajar audio visual 映像教材 :Video ビデオ、Film 映画、Televisi テレビ
    2. Bahan ajar non kebahasaan 非言語教材
  • Gambar 絵、Bagan 図、Foto 写真、Benda asli 実物

    III. PROSES BELAJAR MENGAJAR
    Proses belajar mengajar yang dilakukan di JLCC terdiri dari:
    1. Mengerti dan memahami gramatika.
    2. Mengingat.
    3. Memakai atau menggunakan bahasa Jepang.


    III.1 Mengerti dan memahami gramatika.
    Buku yang digunakan adalah buku みんなの日本語, pada setiap pelajaran banyak terdapat kosakata baik kata benda, kata sifat, kata kerja , kata keterangan dan kata bantu (partikel) yang diperlukan dalam membuat kalimat, karena itu banyak sekali kata-kata yang harus diingat. Dalam pengajaran kosakata dibahas arti dan penggunaan setiap kata dalam kalimat. Sedangkan pola kalimat bukanlah suatu hal yang sulit untuk diingat asalkan kita hafal kosakata dan artinya.
    Langkah yang dilakukan pengajar di dalam kelas adalah:
    1. Guru memperdengarkan kaset yang berisi kosakata dan siswa mendengarkan sambil membaca kosakata yang tertulis dalam buku.
    2. Guru memperlihatkan gambar-gambar kosakata, dan siswa menyebutkan kosakatanya dalam bahasa Jepang, cara ini adalah untuk mengetahui apakah siswa sudah mengerti hanya dengan membaca dan mendengarkan kaset saja, jika ada yang belum mengerti, guru menerangkan arti kosakata serta penggunaan kosakata tersebut dalam kalimat.
    3. Guru menerangkan pola kalimat, dengan menuliskan bagan di papan tulis.
    Contoh:
    文型 : 1. ~ が います/ あります 
         (N)        (V)   

    Kalimat tanya : なにがありますか
                  だれがいますか

          2. ~ に ~ が います/ あります
    (N1) (N2) (V)
            

     ~ は ~ に います/ あります             
      (N2)  (N1)

     
    Kalimat Tanya :  ~ はどこにありますか
      (N2)

    ~ はどこにいますか
      (N2)  

    語彙 N1 : (Keterangan tempat) :ここ、そこ、あそこ、ロビー、教室、受付、庭、公園等です。
      N2:Benda hidup dan bergerak : orang人間, binatang動物
          Benda mati : でんわ、はこ、じてんしゃ、つくえ等です。
         V :います、あります。
    P : Posisi
    Pada waktu menerangkan kata-kata di atas digunakan alat bantu seperti kartu huruf, gambar, atau barang asli. Untuk menerangkan N1(keterangan tempat) dapat diterangkan dengan bagan agar penambahan kata keterangan posisi ( seperti atas, bawah, samping, depan dll) dapat lebih dimengerti.
    Bagan :                               

       
    Pola kalimatnya menjadi
    N1 (benda/orang/tempat) の P (atas, bawah, samping, depan dll)

         3.  ~ の ~ に ~ が あります/ います 
           (N1)  (P)  (N2)    (V)


              ~ は ~ の ~ に あります/ います
             (N2)  (N1) (P)     (V)


    4. ~ と ~ のあいだ に ~ が あります/ います
    (N1) (N1)        (N2)    (V)


    ~ は ~ と ~ のあいだ に あります/ います

(N2) (N1) (N1)         (V)

Dengan cara ini diharapkan siswa dapat memahami pola kalimat dan kaidah-kaidah bahasa serta fungsi setiap kata dalam kalimat. Kalimat-kalimat yang terdapat dalam buku みんなの日本語 Pada latihan A(練習A)dapat digunakan sebagai contoh kalimat.

III.2 Mengingat.
Dalam tahap ini diberikan soal-soal latihan B (練習B)dalam bukuみんなの日本語 dan sebagai tambahan diberikan beberapa kalimat bahasa Indonesia untuk diterjemahkan ke dalam bahasa Jepang. Dari latihan-latihan yang dikerjakan, guru dapat menilai apakah siswa sudah memahami pola kalimat serta kosakata yang diterangkan pada tahap III.1 yaitu tahap mengerti dan memahami. Kemudian guru memperdengarkan kaset pada bagian 文型 dan 例文 dan menunjuk siswa satu persatu apakah bisa menangkap apa yang diungkapkan kaset. Latihan ini diharapkan siswa dapat menangkap bahasa Jepang yang diungkapkan kaset (latihan 聴解), apabila ada siswa yang belum dapat menangkap apa yang diungkapkan kaset siswa bisa membacanya pada bagian tersebut di 文型 dan 例文, kemudian menerjemahkannya ke dalam bahasa Indonesia.

III.3 Memakai atau menggunakan bahasa Jepang.
Dalam tahap ini diharapkan siswa dapat menerapkan pengetahuan yang diperoleh, dengan cara guru memperlihatkan gambar dan siswa harus menceritakan gambar tersebut dengan pola kalimat yang sudah diterangkan di awal pelajaran dengan memakai buah pikiran sendiri secara spontan dan menggunakan bahasa Jepang. Guru hendaknya menciptakan suasana yang kondusif agar siswa aktif berpartisipasi dan agar mereka tidak takut apabila salah dalam berbahasa.
Contoh-contoh gambar:
1.









2.







3.











Latihan bercakap-cakap dengan menggunakan media gambar adalah latihan yang cukup efektif sehingga siswa terpacu untuk menghafal kosakata, dapat menumbuhkan imajinasi, dan dapat mengerti secara jelas pola kalimat serta penggunaan kata-kata dalam kalimat. Latihan C(練習C)dapat digunakan untuk melatih siswa lebih fasih dalam bercakap-cakap dengan menggunakan bahasa Jepang. Pada bagian percakapan(会話), guru memperlihatkan video dan siswa diminta untuk memperhatikan, kemudian siswa berpasangan atau mungkin bertiga atau berempat maju ke depan kelas dan bercakap-cakap sesuai dengan topik percakapan pada tiap pelajaran, sebelumnya diberi waktu untuk membaca dan menghafalnya. Sebagai taraf pemantapan siswa mengerjakan bagian akhir dari pelajaran yaitu bagian 問題.



IV. KESIMPULAN
Dalam penerapan pengajaran bahasa Jepang banyak variasi metoda yang dapat dilakukan oleh pengajar, selain pengajar harus menguasai materi ajar, bahan dan media ajar adalah unsur yang sangat penting agar siswa dapat mengerti dan memahami, mengingat serta memakai kosakata dan pola kalimat yang diajarkan. Terutama penggunaan gambar dan bagan merupakan media yang dapat menggali buah pikiran dan daya ingat siswa, dengan penggunaan gambar, selain siswa dapat mengingat pola kalimat, siswa juga berusaha untuk mengungkapkannya dengan kosakata yang diingatnya dan dengan sendirinya memacu siswa untuk menjadi lebih aktif dan berani untuk menggunakan bahasa Jepang. Dengan cara dan langkah-langkah yang telah penulis lakukan dapat terlihat hasilnya dari ketertarikan siswa untuk bisa membaca gambar dan mengungkapkan dalam sebuah kalimat, walaupun belum seluruhnya sempurna.
 
V. Daftar Pustaka.

  1. Arima Toshiko, (1993) 日本語の教え方の秘訣 上 、「新日本語 の基礎 I」のくわしい教案と教授法、Tokyo:スリーエーネットワーク
  2. Tamamura Fumio, (1990) 日本語教育ハンドブック、Tokyo: Taishukanshoten.
  3. Tanaka Yone, et.al., (2000) みんなの日本語 初級I 翻訳 文法解説 インドネシア語版、Tokyo:スリーエーネットワーク

No comments:

Sekilas JLCC


BIaya kursus JLCC 2009

PROGRAM STUDI DI JLCC

Dalam rangka mewujudkan pelayanan kepada masyarakat, JLCC menyelenggarakan :

Kelas Reguler
Tingkat Dasar 1 (Shokyu Nihongo 1)
Tingkat Dasar 2 (Shokyu Nihongo 2)
Tingkat Dasar 3 (Shokyu Nihongo 3)
Tingkat Dasar 4 (Shokyu Nihongo 4)

Keterangan
setiap tingkat ditempuh dalam waktu 4 bulan
Jumlah pertemuan 1 minggu 2 x 90 menit
minimal 10 peserta / kelas

Kelas Lanjutan
Tingkat Lanjutan 1 (Chukyu Nihongo 1)
Tingkat Lanjutan 2 (Chukyu Nihongo 2)
Tingkat Lanjutan 3 (Chukyu Nihongo 3)

Keterangan
setiap tingkat ditempuh dalam waktu 4 bulan
jumlah peremuan 1 minggu 2 x 90 menit
Minimal 10 peserta / kelas

Kelas Intensive
Materi pengajaran, biaya pendaftaran & biaya Kursus kelas Intensive ini pada dasarnya sama dengan kelas reguler, hanya waktu pelaksanaan dipadatkan menjadi 2 bulan dengan jumlah pertemuna 4 x 1 minggu, masing masing pertemuan 90 menit

Kelas Percakapan (KAIWA)
Percakapan Dasar (KAIWA 1)
Percakapan Lanjutan (KAIWA 2)
Percakapan Lanjutan (KAIWA 3)

Keterangan
Setiap tingkat ditempuh dalam waktu 4 bulan
Jumlah pertemuan 1 mingu 2 x 90 menit
Minimal 5 peserta/kelas

Kelas Percakapan ini diperuntukan bagai siswa yang minimal sudah menyelesaikan Tingkat Dasar 3 (Shokyu Nihongo 3) atau setara dengan itu.

Selain paket paket program tersebut di atas, JLCC juga menyediakan beberapa paket lain seperti Kelas Private, Kelas Bahasa Indonesia untuk orang Jepang, menerima penerjemahan, menyediakan tenaga Interpreter dan lain lain.

Peta Lokasi JLCC

Peta Lokasi JLCC
JLCC Jl. Sabang No 19 Bandung

Japanese tea ceremony demo

Staff Pengajar JLCC

Staff Pengajar JLCC
Berdiri mulai dari kiri: Ade S Sensei, Herdis Sensei, Jonjon J Sensei, Yuyu Sensei, Sudjianto Sensei Duduk mulai dari kiri : Sisca Sensei, Halina Sensei , Aliawati Sensei, Miyanaga Sensei, Nina Sensei

Berdiri dari kiri ke kanan : Aliawati Sensei, Mariko Sensei, Halina Sensei, Nina Sensei, Sisca Sensei Duduk dari Kiri ke Kanan : Ade S Sensei, Yuyu Sensei, Jonjon J Sensei